Pages

Kamis, 20 November 2014

MENGENAL TERIPANG




Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri (Echinodermata). Namun demikian, tidak semua jenis teripang mempunyai duri pada kulitnya. Ada beberapa jenis teripang yang tidak berduri. Duri-duri pada teripang tersebut sebenamya merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari zat kapur dan terdapat di dalam kulitnya. Rangka dari zat kapur itu tidak dapat dilihat dengan mata biasa karena sangat kecil, sehingga perlu menggunakan mikroskop.

Di dalam filum Echinodermata ini, termasuk pula bangsa bintang laut (Asterioidea) dan bulu babi (Echinoidea). Di antara empat famili teripang, hanya famili Holothurildae yang dapat dimakan dan bernilai ekonomis. Tubuh teripang lunak, berdaging, dan bentuknya silindris memanjang seperti buah ketimun. Itulah sebabnya hewan ini dinamakan ketimun laut. Gerakannya sangat lamban sehingga hampir seluruh hidupnya berada di dasar laut. Wamanya bermacam-macam dari hitam, abu-abu, kecokelat-cokelatan, kemerah-merahan, kekuning-kuningan, sampai. putih.

Ukuran tubuh teripang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Misalnya jenis Holothuria atra dapat mencapai panjang 60 cm dan berat 2 kg, jenis Actinopyga mauritidna mencapai panjang 30 cm dengan berat 2,8 kg, jenis Thelenota ananas mencapai panjang 100 cm dan berat 6 kg, sedangkan teripang putih atau teripang pasir (Holothuria scabra) panjangnya antara 25 - 35 cm dengan berat antara 0,250 - 0,350 kg.

Teripang termasuk jenis hewan dioecious. Artinya hewan yang berkelamin jantan terpisah dengan yang berkelamin betina. Untuk membedakan jenis kelamin tersebut secara morfologis sulit sekali dan harus dilakukan pembedahan gonad untuk diambil organ kelaminnya.

A.       Jenis-jenis Teripang Ekonomis Penting dan Ciri-ciri Morfologinya

Tidak semua jenis teripang yang ditemukan di perairan Indonesia mempunyai nilai ekonomis penting. Jenis teripang yang dapat dimakan dan mempunyai nilai ekonomis penting terbatas pada famili Aspidochiratae dan hanya dari genus Holothuriidae, Muelleria, dan Stichopus. Secara garis besar klasifikasi dari beberapa jenis teripang bernilai ekonomis tersebut adalah sebagai berikut :

Filum : Echinodermata Sub-filum : Echinozoa
Kelas : Holothurotacea
Sub-kelas : Aspidochirotacea
Ordo : Aspidochirotda
Famili : Holothurlidae

Daerah penghasil teripang alam antara lain perairan pantai di Jawa Timur, Maluku, Irian, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Pantai Barat Sumatera, Sumatera Utara, Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Masing-masing daerah mempunyai nama lokal atau nama daerah yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis. Misalnya teripang Hohthuria scabra di daerah Kepulauan Seribu dikenal dengan teripang pasir, sedangkan di daerah Manadodikenal dengan teripang susuan.


Teripang telah dikenal dan dimanfaatkan sejak lama oleh bangsa Cina. Sejak Dinasti Ming, teripang telah dijadikan hidangan istimewa pada perayaan, pesta, dan hari-hari besar serta disebut-sebut pula mempunyai khasiat pengobatan untuk beberapa penyakit. Di negara tersebut, dilaporkan bahwa secara medis tubuh dan kulit teripang jenis Stichopus japomcus berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal, paru-paru basah, anemia, anti-inflamasi, dan mencegah arteriosklerosis serta penuaan jaringan tubuh. Di samping itu, ekstrak mumi dari teripang mempunyai kecenderungan menghasilkan holotoksin yang efeknya sama dengan antimicyn dengan kadar 6,25 - 25 mikrogram/mililiter. Di Indonesia sendiri, teripang telah dimanfaatkan cukup lama terutama oleh masyarakat di sekitar pantai sebagai bahan makanan. Untuk konsumsi pasaran internasional, biasanya teripang diperdagangkan dalam bentuk daging dan kulit kering.

0 komentar:

Posting Komentar