Air. Laut. Pantai.
Ikan dan terumbu karang. Yaa.. tidak asing bagi kita mendengar kata kata itu, Itu
semua adalah komponen komponen di surga lautan Indonesia. Semua orang tahu. ibu,
bapak, kakek, nenek paman, bibi, dan bahkan anak kecil pun tahu, kalau negeri
kita ini memiliki sumber daya alam yang luar biasa indahnya.
Dari Sabang sampai
Merauke. Dari Satal sampai Pulau Rote. Terdapat lautan yang begitu banyak,
begitu besar dan begitu indah yang terdiri dari komponen-komponen sumber daya
hayati dan non hayati dengan keragaman dan nilai ekonomi yang tinggi. Walaupun
kekayaannya terus-menerus di manfaatkan untuk kepentingan manusia, namun
sepertinya kekayaan tersebut tidak ada habisnya. Oleh karena itu, sumber daya
laut dikategorikan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Indonesia merupakan
Negara maritim dimana tiga per empatmya adalah lautan dan perairan. Berbagai
komponen terkait dalam sistem kelautanindonesia perlu dikelola dengan optimal
dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, ekonomi,
kondisi politik, social budaya serta pertahannan dan keamanan bangsa.
Tetapi, kebanyakan potensi yang sangat menjanjikan
yaitu hasil laut yang dimiliki bangsa Indonesia sangat melimpah tapi seiring
dengan banyaknya kekayaan yang dimiliki, kejahatan yang dilakukan guna
memperoleh hasil laut terus merajalela. Seperti pengeboman guna untuk
memperoleh ikan yang banyak tanpa harus menunggu berjam-jam. Kebanyakan cara
ini dilakukan oleh nelayan-nelayan tradisional yang kerap kali mebuat bom
dengan menggunakan botol yang diisi urea dan lain-lainnya. Hal ini dapat
merusak terumbu karang yang notabenya merupakan ekosistem bawah laut yang wajib
dilindungi. Selain itu, menangkap ikan dengan menggunakan bom juga dapat
berdampak pada nelayan tersebut misalnya mampu melukai jika teledor.
Banyak nelayan yang sudah mengalami hal tersebut
bahkan ada yang sampai luka parah. Hal ini perlu ditanggapi dengan serius
karena biasanya nelayan hanya memikirkan untung saja tanpa memikirkan
keselamatannya. Sudah saatnya pihak yang berwenang menindak tegas nelayan yang
mencari ikan menggunakan bom. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan
tindakan preventif misalnya mengajak nelayan untuk menangkap ikan dengan metode
ramah lingkungan seperti menggunakan jaring atau pancing. Selain itu,
rehabilitasi terhadap terumbu karang juga perlu ditingkatkan. Apabila
ekosistemnya sudah rusak, hasil lautpun juga akan menurun. Sebaiknya nelayan
juga tidak menangkap ikan di daerah yang dilarang, misalnya saja daerah yang
menjadi kawasan untuk perlindungan atau pengembangan terumbu karang.
Disisi lain pendidikan ataupun ilmu pengetahuan
terhadap nelayan juga harus ditingkatkan dengan menggelar semacam seminar
ataupun sosialisasi tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dengan menangkap
ikan menggunakan cara tradisional dan ramah lingkungan. Hal tersebut setidaknya
mampu untuk mencegah ataupun mengurangi kejahatan laut yang berdampak pada
ekosistem bawah laut yang sangat penting keberadaannya.
0 komentar:
Posting Komentar