Pages

Jumat, 12 Desember 2014

EKOLOGI PERAIRAN


“Pemanfaatan Keong Emas (Pomacea canaliculata) sebagai Pakan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)”







    Oleh :
Nama              : Nur Fitri
Nim                 : H1K012002








JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013





I. PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang

      Sejak krisis ekonomi tahun 1998, kebutuhan ikan lele dumbo (Clarias) meningkat dengan cukup pesat, sebab konsumen daging sapi banyak yang beralih ke daging ayam, sementara konsumen daging ayam banyak yang pindahke ikan. Melalui kalkulasi tersebut, maka usaha budidaya ikan lele sangat prospektif yaitu sebagai suplier bahan baku penjual pecel lele. Salah satu aspek dari kriteria ikan lele yang berkualitas untuk ukuran konsumsi bobotnya mencapai 200-300 gr per ekor. Jadi, semakin baik asupan nutrisi semakain berat pula bobotnya. Hasil produk yang didapat merupakan efek samping dari pakan yang diberikan, jika menggunakan pelet buatan pabrik hasil yang didapat kurang maksimal karena disamping mengandung bahan kimia juga harganya yang relatif mahal bahkan mencapai 60-70% dari komponen biaya produksi. Hal tersebut dapat diatasi dengan memeberikan pakan tambahan, tetapi berdampak pula pada operasionalnya. Keong mas ( Pomacea canaliculata) merupakan alternatif sebagai pakan ikan lele dumbo.
Menurut Mudjiman (2001), pakan buatan merupakan makanan yang dibuat dengan bentuk khusus sesuai keinginan dan diramu dari berbagai macam bahan. Lebih lanjut ditambahkan bahwa ada beberapa keuntungan dari pemberian pakan buatan yakni pembudidaya dapat meningkatkan produksi melalui padat penebaran tinggi dengan waktu pemeliharaan yang pendek, pembudidaya dapat memanfaatkan limbah industri pertanian yang tidak terpakai untuk dijadikan pakan.
Untuk menunjang kelangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan, ikan membutuhkan nutrisi yakni zat-zat gizi yang terdapat dalam pakan yang diberikan.  Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi baik jumlah maupun komposisi yang berbeda-beda menurut spesies, ukuran, jenis kelamin, kondisi tubuh dan kondisi lingkungan. Zat-zat gizi tersebut dapat digolongkan menjadi dua kelompok yakni zat gizi yang menghasilkan energi dan zat gizi yang tidak mengasikan energi (Afrianto, 2005).
Menurut Djarijah (1998), pakan tambahan yang baik untuk ikan adalah pakan yang mengandung kadar protein 20-40%. Selain dilihat dari kadar proteinnya, kualitas dari pakan tambahan untuk ikan juga dapat ditentukan oleh kehalusan dari bahanya. Semakin halus bahan baku pellet maka daya apung dari pelet tersebut akan semakin tinggi sehingga waktu yang dibutuhkan ikan untuk memakannya juga semakin panjang.Pakan tambahan yang akan diberikan untuk ikan harus mempunyai ukuran 50% lebih kecil dari bukaan mulut serta di berikansecara adlibitum. Pemberikan pakan untuk ikan lele bisa diberikan 3 - 4 kali sehari yaitu pada saat pagi, siang, sore dan malam (Mudjiman, 2001).
Keong mas (Pomacea canaliculata ) salah satu jenis molluska yang selain menjadi hama padi bagi para petani, sebenarnya juga memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi kalau bisa memanfaatkannya. Keong ini berasal dari rawa-rawa di Amerika Selatan antara lain Brazil, Suriname, dan Guatemala. Hewan ini dapat menyerang tanaman padi muda baik di persemaian maupun bibit muda yang baru dipindahkan ke sawah. Dengan kepadatan populasi sekitar 10-15 ekor/m", keong mas mampu menghabiskan padi muda dalam waktu 3 hari jika air sawah dalam keadaan tergenang dan menimbulkan kerusakan yang cukup berat bagi daerah persawahan (Ismon, 2006).
Keong mas satu famili dengan keong lokal, yaitu keong gondang (Pila ampullaceae) (Marwoto, 1997), famili Ampullariidae yang merupakan siput air tawar. Siput ini berbentuk bundar atau setengah bundar. Rumah siput berujung pada menara pendek dengan 4-5 putaran kanal yang dangkal. Pada mulut rumah siput terdapat penutup mulut yang disebut operculum yang kaku. Keluarga siput Ampullaridae berukuran besar, rumah siput bias mencapai 100 mm.

1.2.Tujuan
1.      Memanfaatkan keong mas sebagai pakan ikan lele dumbo.
2.      Mengetahui pertumbuhan Ikan lele menggunakan pakan alami keong mas.



II. MATERI DAN METODE
2.1.  Materi         
Alat dan bahan yang di gunakan ialah keong, dedak atau bekatul, ember plastik, air, kayu untuk pengaduk, nasi kering yang telah direndam terlebih dahulu.

2.2. Metode
1. Keong atau bekicot dihancurkan terlebih dahulu.
2. Masukkan dedak atau bekatul dan nasi kering ke dalam ember plastik.
3. Tambahkan air, kemudian aduk rata dengan kayu.
4. Masukkan keong yang telah dihancurkan. Aduk kembali sampai rata.
5. Berikan pakan tersebut pada ikan lele secara rutin.

6.Pada hari terakhir pengamatan, dilakukan Survival Rate (SR) atau tingkat  kelangsungan hidup adalah persentase jumlah ikan terakhir yang bertahan hidup dari jumlah  ikan awal.





III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Keong mas merupakan salah satu masalah utama dalam produksi padi.  Keong mas memiliki morfologi yang sama dengan keong sawah.  Cangkang berbentuk bulat mengerut, berwarna kuning keemasan, berdiameter 1,2-1,9 cm, tinggi 2,2-3,6 cm, dan berat 4,2-15,8 g. keong mas berkembang biak secara ovipar dan menghasilkan telur. Seekor keong mas betina mampu bertelur 500 butir dalam seminggu dengan masa perkembang biakkan selama 3-4 tahun. Keong mas betelur pada pagi dan sore hari, telur akan menetas dalam waktu 7-14 hari dan hari ke-60 keong telah menjadi dewasa dan dapat berkembang biak (Ruslan dan Harianto 2009). Klasifikasi Keong mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Keong mas (Pomacea canaliculata)
Kingdom         : Animalia
Filum               : Moluska
Kelas               : Gastropoda
Ordo                : Mesogastropoda
Famili              : Ampullariidae
Genus              : Pomacea
Spesies            : Pomacea canaliculata
Keong Mas (Pomacea canaliculata) dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, meningkatkan libido, dan obat liver. Keong mas mengandung asam omega 3, 6 dan 9. Hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas 57,76 %. Kandungan protein yang tinggi dapat digunakan sebagai pakan belut karena belut merupakan hewan karnivora sehingga membutuhkan pakan dengan kadar protein yang tinggi. Selain banyak mengandung protein, hewan dari keluarga moluska ini juga kaya akan kalsium. Penggunaan keong mas untuk pakan lele terbukti mampu menaikkan hasil telur hingga 80 %. Pemberian pakan sekitar 4,5 % tepung keong mas pada sapi potong juga memberikan hasil pertumbuhan yang baik dan tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pemberian pakan lain. Sebagai pakan ikan, penggantian kandungan tepung ikan menjadi tepung keong mas sebanyak 25 hingga 75 % memberikan pengaruh cukup baik terhadap laju pertumbuhan harian individu, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi lemak (Ruslan dan Harianto 2009).
Ikan lele (Clarias sp)dapat dipengaruhi dari berbagai macam faktor lingkungan seperti salinitas, suhu, ph, debit air dll, tidak hanya faktor lingkungan, faktor pemberi pakan pada ikan pun sangat berpengaruh besar terhadap tingkat pertumbuhan ikan  didalam peraiaran. Ikan lele dumbo diklasifikasikan ke dalam kelas Pisces, ordo Siluridae, Subordo Ostariophysi, family Claridae, genus Clarias, dan Spesies Clarias gariepinus (Suyanto, 2002).

                       Gambar 2. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)
Lele dumbo merupakan satu jenis hibrida ikan lele yang baru diintroduksikan ke Indonesia dari mancanegara yaitu Taiwan. Ikan ini merupakan hasil kawin silang antara lele asli Taiwan Clarias focus dengan lele Afrika Clarias mossambicus. Ikan ini mempunyai sifat-sifat yang baik yaitu cepat pertumbuhannya dan dapat mencapai ukuran besar dalam waktu relatif pendek (Suyanto, 2002).
Lele dumbo memiliki bentuk tubuh panjang, agak bulat, kepala gepeng, tidak bersisik, mulut besar, warna kelabu sampai hitam. Di sekitar mulut terdapat kumis yang dapat di gerkan untuk meraba makanannya. Kulit lele dumbo berlendir tidak bersisik, berwarna hitam pada bagian punggung dan bagian samping. Sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur merupakan sirip tunggal sedangkan sirip perut dan sirip dada merupakan sirip ganda. Pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing yang disebut patil. Patil lele dumbo tidak beacun (Suyanto, 2002).
Menurut  Prihartono et al., (2003) menyatakan bahwa ikan lele dumbo memiliki berbagai keunggulan dibanding lele lokal sehingga saat ini lele dumbo menjadi komoditas yang sangat populer dan dapat mendatangkan keuntungan sangat besar. Beberapa keunggulan itu antara lain: 1) tumbuh lebih cepat, 2) dapat mencapai ukuran lebih besar, 3) lebih banyak kandungan telur dan 4) pakan tambahan dapat bermacam-macam.
Komposisi kimia daging ikan lele dumbo adalah sebagai berikut: protein 17,7%, air 76%, lemak 4,8%, mineral 1,2% dan bahan organik 0,8-2%.
Kecepatan pertumbuhan ikan tergantung pada beberapa faktor dintaranya yakni jumlah makanan yang diberikan, ruang gerak, suhu, di dalam air dan faktor-faktor lainnya.  Pakan yang dimanfaatkan ikan sebagian besar digunakan untuk memelihara tubuh dan menggantikan sel yang rusak dan metabolisme tubuh. Setelah itu baru digunakan untuk pertumbuhan. Pakan ikan harus mengandung protein, karbohidrat dan lemak. Pemberian makanan tambahan dapat meningkatkan produksi ikan yang dipelihara sampai tiga kali lipat dibanding dengan ikan yang hanya memanfaatkan pakan alami (Asmawi, 1983).
Survival rate atau kesintasan berkaitan erat dengan tingkat toleransi atau resistensi suatu organisme pada kondisi tertentu baik kondisi abiotik (contohnya kualitas air) maupun kondisi biotik (contohnya adanya organisme patogen). Dalam kaitannya dengan salinitas, maka jika suatu spesies ikan mampu bertahan hidup pada kondisi salinitas tertentu maka ikan tersebut dianggap toleran terhadap kondisi salinitas tersebut dan jika suatu ikan mampu hidup pada kisaran salinitas yang luas maka ikan itu dinamakan ikan euryhaline.
Survival Rate (SR) atau tingkat kelangsungan hidup adalah persentase jumlah ikan terakhir yang bertahan hidup dari jumlah  ikan awal. Tingkat kelangsungan hidup ikan lele dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
SR = Nt   x 100 % =  2000  x 100 %
 No                     2500
                        = 0,8 x 100 % = 80%
Keterangan :    SR : Tingkat kelangsungan hidup larva
                        Nt  : Populasi ikan hari ke-t
                        No : Populasi ikan hari ke-o (awal)

           Pada penelitian kali ini ingin mengetahui tingkat pertumbuhan ikan lele (clarias sp), namun pada jenis ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang dipengaruhi oleh tingkat pemberian pakan. Mineral dibutuhkan oleh tubuh ikan baik untuk pembentukan sel-sel maupun kelangsungan proses metabolisme tubuh dan vitamin dibutuhkan terutama untuk mengontrol pertumbuhan. Menurut Sahwan (2003), karbohidrat merupakan zat sumber energi bagi ikan, dan pada umumnya berasal dari tumbuhan. Lemak berguna sebagai energi cadangan, membantu penyerapan vitamin terlarut dalam lemak dan melindungi organ-organ vital bagi ikan.
 Kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama penelitian adalah 100% pada semua perlakuan. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), selain pemberian pakan dengan menggunakan tubifex, jentik nyamuk dan pellet butiran, Salah satu cara pengembangan budidaya yaitu penambahan nutrisi pakan alami larva ikan lele dengan cara pengkayaan. Pakan alami yang digunakan adalah keong mas, sedangkan pengkayaan menggunakan viterna yang merupakan suplemen yang berasal dari berbagai macam bahan alami yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan mempercepat pertumbuhan.
Pengkayaan tersebut bertujuan untuk menambah nutrisi  yang diharapkan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva. Keong mas yang telah diperkaya dengan viterna akan dimakan oleh larva. Keong mas yang ditambah nilai nutrisinya, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi larva lele, sehingga kelangsungan hidup dan pertumbuhannya baik.
            Parameter utama dalam penelitian ini adalah kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva. Parameter pendukung yang digunakan meliputi kualitas air yaitu pH, suhu, NH3 dan DO. Kelangsungan hidup dipengaruhi oleh kualitas air, kebutuhan pakan, umur ikan dan lingkungan. Kualitas air yang diukur selama penelitian diusahakan berada pada kisaran yang sesuai dengan habitatnya, sedangkan kebutuhan pakan telah disediakan berupa pakan alami (Keong mas) yang sudah diperkaya dengan viterna. Faktor lain adalah umur ikan, dimana umur ikan berhubungan dengan pakan. Pada stadia larva merupakan tahapan yang paling kritis dalam siklus hidup ikan. Faktor lingkungan sekitar pemeliharaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup larva lele. Lingkungan sekitar pemeliharaan selama penelitian terkontrol dengan baik.
Oksigen merupakan satu parameter yang sangat penting bagi selurah organisme dalam kehidupannya, kadar oksigen terlarut 4,4 ppm - 4,6 ppm menunjukkan kadar yang optimal bagi pertumbuhan ikan lele dumbo, dimana oksigen sangat diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme ikan. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ikan dapat menyebabkan penurunan daya hidup ikan yang mencakup seluruh aktifitas ikan, seperti berenang, pertumbuhan dan reproduksi. Kandungan oksigen terlarut dalam air yang ideal untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan lele dumbo adalah 5 ppm (Cahyono, 2009).
                Hasil penelitian menunjukan dosis terbaik pemberian viterna terhadap Keong mas untuk kelangsungan hidup larva ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) tertinggi 72,5 % yaitu dosis 40 ml/L air, sedangkan untuk pertumbuhan tertinggi 1,885 %g/hari yaitu dosis 10 ml/L air.
            Penambahan viterna dalam pakan alami larva lele dumbo dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva lele tanpa pemberian pakan tambahan.



























IV. KESIMPULAN
4.1.  Kesimpulan
1.      Keong Mas (Pomacea canaliculata) dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, meningkatkan libido, dan obat liver. Keong mas mengandung asam omega 3, 6 dan 9. Hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas 57,76 %. Kandungan protein yang tinggi dapat digunakan sebagai pakan lele dumbo karena merupakan hewan omnivora sehingga membutuhkan pakan dengan kadar protein yang tinggi dan banyak di konsumsi oleh masyarakat.
2.      Tingkat pertumbuhan ikan lele, terutama lele dumbo dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti temperatur, suhu, ph, kandungan oksigen, debit air, kualitas air dll. Pertumbuhan ikan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai pemberian pakan, pemberian pakan secara alami denga menggunakan pengkayaan pakan keong mas yang diberikan viterna atau supleman untuk mempercepat pertumbuhan larva lele dumbo dan merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva lele tanpa pemberian pakan tambahan.

           
           


DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius: Yogyakarta.
Anonymous. 2008. Kebutuhan Nutrisi Pada Ikan. http://www.google.com/o-fish/pakan_ikan. Akses: 15 November 2013.

Anonymous. 2005. Snail Meal, Fresh Snails, Boiled Snails, Raw Snails. Golden Snail (Pomacea sp.) (Pomacea ensularis canaliculata), Golden Apple Snail (Ampularia sp.), Helixaspersa, Land Snail (Trachiavittata), Pila globosa. http://www.fao.org. Akses: 15 November 2013.

Bennet, Simon., McRobb, Steve dan Farmer, Ray. (2006). Object-oriented Systems
Analysis and Design Using UML. McGraw-Hill, New York.
Buwono., Ir, M.Si. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial Dalam Ransum Pakan Ikan. Kasinus: Yogyakarta.
Cahyono, B. 2009. Budidaya Lele dan Betutu (Ikan Langka Bernilai Tinggi). Pustaka Mina. Jakarta.
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
Hariati, A.M., 1989. Makanan Ikan. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya: Malang.
Heper. 1990. Nutrition Of Pond Fishes. Cambridge University Press: Sydney
Kamaruddin et al. 2005. Warta Penelitian Perikanan Indonesia. Badan Riset Kelautan Dan Perikanan: Jakarta.
Sahwan, M.F. 2003. Pakan Ikan dan Udang : Formulasi, Pembuatan,  Analisa Ekonomi. Penebar Swadaya: Jakarta.
Sastrosupadi, A. 2000. Rencana Percobaan Praktis Untuk Bidang Pertanian. Kanisius: Yogyakarta.
Susanto, H. 2005. Budidaya Ikan Dipekarangan. Peneber Swadaya: Jakarta.
Suyanto, SR. 1991. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya: Jakarta.
Utomo N.B.P. Suryana, M. Setiawati, dan D. Jusandi. 2003. Pemanfaatan Penggunaan Keong Mas Sebagai Pakan Ikan. Prosiding Semi-Loka: Bogor.
Yoga. 1992. Pemberian Pakan Buatan Pada Ikan Lele. Tesis Program Pasca Sarjana: IPB.


Zonneveld N., E.A. Huinsman dan J.H. Boon, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar